PC Anda tidak mau beraksi
sama sekali? Harddisk tidak terdeteksi, drive optik yang terasa lambat, monitor
yang tidak optimal tampilan nya, atau router yang terlalu sering hang? Jangan
panik, cari solusinya di sini!Sesekali hal ini dapat saja terjadi. Tiba-tiba PC
berulah, dan tidak dapat terselesaikan dengan mudah. Meskipun Anda sudah
membaca berbagai macam panduan troubleshooting pada manual yang tersedia. Dan
hal ini bisa juga terjadi pada Anda. Tidak memandang situasi dan kondisi,
sebuah sistem dapat berulah. Bisa saja sesaat setelah Anda melakukan update
driver. Ataupun setelah melakukan penambahan perangkat tambahan pada sistem
Anda. Atau terjadi secara tiba-tiba, tanpa peringatan ataupun pemberitahuan
sebelumnya. Dan ulasan kali ini akan membahas hal-hal tersebut di atas. Usah
gelisah dan tidak perlu panik menghadapinya.
Duduk
tenang, dan ikuti saja pembahasan kali ini. Semoga salah satu di antaranya
adalah jawaban dari masalah yang Anda hadapi dengan PC kesayangan Anda.
Terbaru, Tidak Berarti Bebas Bug
Tidak selamanya teknologi terbaru memberikan yang terbaik untuk
penggunanya. Bahkan beberapa kali kami menyaksikan sendiri, produk yang
mengusung teknologi terbaru, pada batch awal juga disertai dengan perbagai
masalah yang cukup memusingkan.
Sebagai contoh, motherboard dengan chipset terbaru. Inilah beberapa
kasus yang sering dirasakan para anggota lab PC Media. Perlu diadakan beberapa
riset skala kecil, untuk dapat menjalankan serangkaian tes dengan sempurna.
Mulai dari sesekali mencari update BIOS, update driver ataupun sekadar manual
ter-update dari produk yang bersangkutan.
Contoh lain adalah untuk pengujian video card. Dengan makin tajamnya
persaingan ATi Radeon dan nVidia, membuat berbagai produk dengan chipset
terbaru, terus berdatangan ke lab kami. Yang akhirnya memerlukan solusi patch
software pengujian. Untuk dapat menjalankannya.
Lalu, bagaimana dengan yang terjadi di dalam dunia nyata? Pada
penggunaan sehari-hari Anda dengan PC
Langkah Pembukaan
Seperti pada catur, langkah pertama akan sangat menentukan. Begitu juga
dalam memecahkan masalah yang terjadi dengan PC Anda.
Pada subbahasan ini, akan berisi tentang langkah terpenting dalam
mencoba menyelesaikan masalah dengan PC Anda. Yang terpenting adalah mencoba
mengetahui, apa yang menyebabkan PC Anda berulah. Perubahan terakhir apa yang
terjadi pada PC?
Hal ini sangat penting untuk diketahui secara pasti. Mengingat, hal ini
akan sangat memudahkan penyelesaian yang harus dilakukan. Disesuaikan dengan
kemungkinan masalah yang terjadi. Dari sini, memungkinkan untuk mempersempit
kemungkinan masalah yang terjadi dengan PC Anda.
01. PC Tidak Bereaksi, Saat Tombol Power Ditekan.
Permasalahan: Anda menekan tombol power untuk mengaktifkan PC Anda,
namun PC tidak menunjukkan tandatanda kehidupan. Apa yang terjadi?
Solusi: Jika hal ini terjadi pada PC Anda, ada beberapa kemungkinan yang
harus diperiksa satu per satu secara bertahap.
Langkah 1: Periksa semua jaringan listrik, dari outlet AC sampai ke PSU
(power supply unit) PC Anda. Apakah sudah terpasang dengan sempurna. Mulai dari
memastikan switch PSU dalam posisi ON, ataupun sekiranya Anda menggunakan UPS
(uniterruptable power supply) dan/atau stabilizer AVR (automated voltage
regulator). Pastikan semua dalam posisi ON dan dalam keadaan berfungsi dengan
baik.
Langkah 2: Jika hal tersebut bukan penyebabnya, maka kemungkinan
berikutnya baru pada PC Anda. Pastikan semua kabel (terutama kabel power) dan
komponen terpasang dengan baik. Caranya dengan mebuka casing, kemudian
menekan-nekan kembali komponen dan konektor kabel yang ada. Adakalanya hal ini
disebabkan karena konektor yang tidak terhubung dengan sempurna. Perhatikan
juga ATX 12V, yang dapat ditemukan pada kebanyakan motherboard empat tahun
belakangan ini. Motherboard tidak akan beraksi, tanpa catuan daya dari konektor
ini.
Langkah 3: Ini akan cukup merepotkan. Lakukan pengecekan perangkat utama
satu persatu. Yang dimaksud adalah CPU dan motherboard. Pastikan keduanya masih
berfungsi dengan baik. Sebab katakanlah jika CPU rusak, sistem tidak akan
menyala sama sekali. Demikian juga jika motherboard rusak. Terutama untuk
urusan catu dayanya (MOSFET, jalur daya pada PCB dan seterusnya). Ini juga akan
menyebabkan PC tidak akan bereaksi sama sekali.
02. Fan, Harddisk Terdengar Putarannya, namun Layar Monitor Tetap Gelap.
Permasalahan: PC bereaksi. Terdengar bunyi putaran kipas, dan
tanda-tanda kehidupan lain dari harddisk, drive optik dan lain-lain. Namun,
monitor tetap gelap.
Solusi: Fiuhh…setidaknya ini sedikit lebih baik dari masalah nomor 1.
Untuk masalah ini, sebaiknya mengandalkan tanda yang diberikan POST BIOS.
Pastikan speaker casing terpasang baik, sehingga Anda dapat mendengarkan POST
berupa kombinasi bunyi beep yang pasti tersedia pada kebanyakan motherboard.
Atau pada beberapa motherboard keluaran terbaru, juga tersedia buzzer yang
terintegrasi pada motherboard.
Lebih mudah lagi jika motherboard disertai display BIOS POST code berupa
dua seven segment LED, yang akan menampilkan kode hexagesimal. Sekiranya Anda
tidak tahu arti dari kode tersebut (baik suara ataupun cahaya) atau bahkan
kehilangan buku manual, sekali lagi tidak perlu panik. Anda dapat coba membuka
situs Bios Central http://www.bioscentral.com).
Harddisk
Menyimpan berbagai dokumen, lagu-lagu kesayangan format MP3, instalasi
game 3D (yang ukurannya hingga satuan gigabyte), beberapa, bahkan mengumpulkan
video download berformat DivX, atau master video digital hasil transfer dari
handycam. Tidaklah aneh jika harddisk dengan cepat penuh. Menambah harddisk
pun, ternyata tidak
terlepas dari beberapa masalah yang mungkin saja timbul.
03. Sistem Tidak Mengenali Harddisk Baru.
Permasalahan: Harddisk baru yang terpasang, tidak terdeteksi baik pada
Windows maupun BIOS sekalipun.
Solusi: Intinya memasang dan mengonfigurasikan harddisk dengan benar.
Harddisk bukan termasuk komponen yang sulit dalam proses instalasi. Namun, ada
beberapa langkah yang harus dipastikan sudah dilakukan, saat memasang harddisk.
Langkah 1: Pastikan harddisk sudah mendapatkan catudaya dari PSU.
Kesalahan sepele seperti ini bisa saja terjadi. Mengingat letak harddisk yang
biasanya di bagian depan casing. Terkadang Anda menghubungkannya dengan cabang
power dari fan, yang tidak mendapatkan pasokan daya dari PSU. Hal ini bisa juga
diakibatkan minimnya jumlah konektor daya dari PSU.
Langkah 2: Pastikan setting master dan slave harddisk tepat seperti yang
diinginkan. Atau jika Anda ingin memanfaatkan konfigurasi pada cable select,
pastikan menggunakan konfigurasi tersebut pada kedua harddisk, lama dan baru
Anda.
Langkah 3: Jika Anda menginginkan memanfaatkan konfigurasi cable select,
perhatikan pemasangan kabel IDE pada harddisk. Beberapa kabel terbaru, sudah
memberikan tanda khusus, untuk membantu menentukan konektor mana yang akan
dianggap sebagai master, dan konektor mana yang akan dianggap sebagai slave.
Jika tidak tersedia, cara paling mudah adalah dengan aturan dasar berikut.
Konektor yang terletak diujung diperuntukkan sebagai master. Sedangkan konektor
di tengah, akan dianggap sebagai slave.
Langkah 4: Jika itu semua belum dapat menyelesaikan masalah, maka
alternatif jawabannya ada pada setting BIOS. Pada pilihan utama Integrated
Peripheral, biasanya terdapat pilihan untuk IDE controller. Di sini juga
terdapat pilihan untuk setting controller harddisk SATA. Sekiranya Anda
mengalami masalah serupa, saat ingin menambahkan harddisk baru ber-interface
SATA. Khusus untuk harddisk SATA dan Windows, jangan lupa untuk menginstalasi
driver yang biasanya disertakan oleh produsen motherboard. Atau updatenya,
tergantung chipset motherboard yang digunakannya.
04. Harddisk Terdeteksi, namun Tidak Dapat Dioperasikan.
Permasalahan: BIOS mendeteksi keberadaan harddisk. Namun tidak demikian
dengan Windows, bahkan DOS.
Solusi: Ini bukan permasalahan besar. Yang perlu dilakukan adalah
membuat partisi, dan kemudian memformat harddisk baru tersebut. Karena harddisk
yang baru tersebut belum terformat dalam sebuah file system yang dapat dikenali
Windows ataupun DOS. Ada beberapa kemungkinan yang dapat dilakukan dengan
harddisk baru tersebut.
Kemungkinan 1: Sekiranya Anda menginginkan menginstalasi harddisk baru
tersebut dengan operating system Windows 9x, maka diperlukan sedikit
pengetahuan dasar tentang perintah FDISK. Untuk yang satu ini, kami sangat
menyarankan untuk memanfaatkan perintah yang satu ini dengan didampingi rekan
Anda yang sudah berpengalaman.
Kemungkinan 2: Jika Anda ingin menginstalnya dengan Windows 2000/XP
ataupun beberapa distro Linux terbaru sekarang ini, Anda tidak usah pusing lagi
berhadapan dengan perintah FDISK. Mereka menyediakan pilihan pada saat proses
instalasinya. Tinggal mengikuti langkah dan pilihan yang diberikan. Setidaknya
akan lebih mudah dibandingkan menggunakan perintah FDISK untuk kebanyakan
orang.
Kemungkinan 3: Jika harddisk baru tersebut akan dimanfaatkan sebagai
harddisk tambahan untuk penyimpanan data, hal ini akan lebih mudah. Misalnya
selama ini Anda sudah menggunakan operating system Windows XP. Dengan mengguna
kan user yang memiliki administrator rights Anda dapat melakukan hal berikut
ini.
Cukup dengan masuk ke Disk Management. Salah satunya dengan cara klik
kanan pada My Computer, pilih Manage.
Perhatikan kolom bagian kiri. Kemudian pada Storage, pilih Disk
Management. Dari sini Anda dapat melihat dan mengatur harddisk baru Anda dengan
lebih mudah.
Catatan: Berhati-hatilah saat menggunakan fasilitas yang tersedia pada
Disk Management. Jangan sampai salah memilih harddisk. Karena data yang di
dalam harddisk ataupun partisi dapat hilang. Demikian juga saat menggunakan
FDISK ataupun fungsi serupa yang tersedia pada proses instalasi operating
system.
05. Instalasi Harddisk Baru Ekstra Besar.
Permasalahan: Harddisk 200 GB tidak terdeteksi baik di BIOS, apalagi
Windows. Padahal, langkah pada tip ke 03 dan 04 sudah dijalankan semua.
Solusi: Seiring dengan waktu dan kemajuan teknologi yang ada, maka
produk massal harddisk berukuran besar sudah tersedia di pasar. Dengan harga
yang terbilang terjangkau. Inti masalah ada pada penggunaan metoda LBA (Logical
Block Addressing) yang digunakan. Permasalahan untuk hal di atas, biasanya
disebabkan karena harddisk berukuran di atas 137 GB, menggunakan metoda LBA 48
bit.
Untuk itu, yang pertama perlu dilakukan adalah memastikan apakah BIOS
yang digunakan, sudah mendukung LBA 48 bit. Sebagai contoh di sini adalah
dengan menggunakan 48-bit LBA Test Program untuk Intel Application Accelerator
http://support.intel.com/support/chipset…). Cukup dengan menjalankan aplikasi
sederhana 48lbachk.exe pada sistem.
Jika ternyata BIOS belum mendukung, maka diperlukan update BIOS.
Perhatikan readme yang tersedia pada update BIOS. Pastikan update yang akan
digunakan, dapat menyelesaikan masalah kompatibilitas harddisk LBA 48 bit.
Drive Optik
Perangkat yang satu ini mungkin sudah lama dijadikan andalan untuk
urusan storage. Berikut mungkin beberapa masalah yang dapat terjadi.
06. Software Burner Tidak Berfungsi pada Drive Optik Baru.
Permasalahan: Misalnya, Anda terpaksa mengucapkan selamat tinggal pada
CDRW drive lama. Dan menggantinya dengan sebuah drive burner baru. Namun Anda
baru menyadari, bahwa software burner Nero andalan, tidak dapat digunakan
dengan drive baru. Mengapa demikian?
Solusi: Pada awal masa jaya CD-RW drive, kebanyakan paket penjualan
disertai dengan software burner. Namun, sekarang juga banyak beredar drive
optik yang tidak disertai dengan software burner.
Perlu diketahui, lisensi yang diberikan OEM untuk paket penjualan. Dan
dikhususkan untuk produk yang dibundle. Dan Nero memiliki proteksi, sehingga
hanya dapat dimanfaatkan khusus untuk drive tersebut. Untuk terus
memanfaatkannya dengan drive burner baru, cara yang paling minim biaya adalah
dengan meng-upgradenya. enggunakan Nero 6 Reloaded Upgrade Downloadable Serial
Number www.nero.com, seharga US$39,99). Ini lebih murah dibanding versi
lengkapnya.
07. Kecepatan Write Tidak Secepat yang Dijanjikan.
Permasalahan: Spesifikasi memang tidak menjanjikan 100% sesuai dengan
kenyataan yang ada. Namun jika diperlukan waktu write hingga dua kali ataupun
lebih waktu yang dijanjikan, tentu ada sesuatu yang salah. Apa penyebabnya?
Solusi: Ini mungkin tidak akan begitu banyak terasa, bahkan untuk CD-RW
drive yang tercepat sekalipun. Namun, jika sudah beralih ke DVD burner drive,
perbedaannya akan sangat terasa. Bisa-bisa dibutuhkan waktu lebih dari 1 jam
untuk menyelesaikan menulis data pada media DVD berkapasitas 4,7 GB.
Yang perlu dipastikan adalah, baik harddisk ataupun drive optik yang
digunakan, sudah bekerja pada mode Ultra DMA (Direct Memory Access).
Cara mengeceknya, pada Windows XP dengan memperhatikan Device Manager.
Buka pada tree IDE controller. Dan lihat pada tab Advanced Setting. Perhatikan
pada bagian Current Transfer Mode. Periksa pada masing-masing IDE controller di
mana harddisk maupun drive optic terpasang.
VGA dan Display
Keduanya memang diperuntukkan untuk memanjakan mata penggunanya. Dengan
VGA yang lebih bertenaga, Anda akan mendapatkan frame rate yang lebih baik.
Sedangkan dengan display yang lebih baik, Anda akan mendapatkan resolusi dan
refresh rate yang tidak melelahkan mata. Namun, bukan berarti keduanya bebas
dari masalah.
08. Driver Video Card Tidak Terinstalasi dengan Sempurna.
Permasalahan: Kelihatannya proses instalasi driver berjalan sempurna.
Namun setelah sistem restart, ada peringatan box error: “cli.exe Application
Error. The application failed to initialize properly (0xc0000135). Click OK to
terminate the application.” Apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya?
Solusi: Beberapa pengguna video card dengan chipset VPU ATi Radeon
pernah merasakannya. Apalagi jika pernah mengupdate driver dan aplikasi
pendukungnya dengan menggunakan ATi Catalyst. Sebagai informasi, ATi Catalyst
yang ditujukan khusus untuk operating system Windows ini, dibuat dengan
menggunakan Microsoft .NET Framework SDK.
Operating system perlu ditambahkan dengan instalasi Microsoft .NET
Framework. Yang sekarang sudah tersedia adalah untuk versi 1.1.
Ini akan berguna sekiranya Anda juga akan menginstal aplikasi yang
dibuat dengan memanfaatkan Microsoft .NET Framework SDK. Untuk mengatasi semua
masalah, yang menyebabkan munculnya window pop up serupa.
09. Menghindari Pesan Kesalahan Saat Instalasi Update Driver VGA.
Permasalahan: Bagaimana sebaiknya melakukan update driver VGA. Karena
pada beberapa kasus, sering terjadi muncul pesan kesalahan.
Solusi: Memang tidak ada perintah khusus yang disertakan pada file
instaler update driver VGA, yang menyarankan untuk melakukan uninstall dari
driver lama yang sebelumnya ter-install. Namun, ada baiknya Anda melakukan
pembersihan operating system Anda dari driver lama yang pernah ada. Sebelum
menginstalasinya dengan update terbaru yang diinginkan.
Untuk para pengguna VGA dengan chipset ATi Radeon, Anda dapat dengan
mudah melakukan proses uninstall driver lama, beserta beberapa aplikasi
pendukungnya. Karena ATI juga sudah menyertakan ATi CATALYST Uninstaller, yang
otomatis disertakan saat proses instalasi driver ATI CATALYST.
Untuk yang lain, perlu trik tersendiri. Cukup banyak alternatif untuk
membersihkan driver-driver lama. Anda dapat memanfaatkan Driver Cleaner, yang
sekarang sudah tersedia Driver Cleaner 3.3, atau variannya Professional Edition
www.drivercleaner.net).
10. Memperbaiki Tampilan pada Monitor.
Permasalahan: Anda sudah memilih monitor terbaik. Katakanlah sebuah
Monitor TFT-LCD, atau “sekadar” monitor CRT merk terkemuka, yang sering
memenangkan review hardware. Namun tampilan yang dihasilkan tidak memuaskan.
Apa yang harus dilakukan?
Solusi: Sehebat apapun setiap perangkat, tidak akan optimal tanpa
konfigurasi yang optimal. Begitu juga untuk monitor.
Kebanyakan monitor LCD memiliki tombol khusus AUTO (atau sejenis), untuk
konfigurasi secara otomatis. Sesuai dengan data yang dikomunikasikan antara
monitor dengan video card dengan DDC. Namun kadang tidak sempurna. Kebanyakan
gangguan moire masih terasa. Anda dapat menggunakan Monitor Test, dan mencoba
mengalibrasikan hingga gangguan moire minim.
Untuk monitor CRT, kebanyakan pada masalah tingkat contrast dan
brightness. Contrast akan mengatur kekuatan cahaya monitor. Tapi jika
berlebihan akan melelahkan mata. Brightness akan memperterang. Namun jika
terlalu tinggi, akan kehilangan black level. Dan pada beberapa kasus juga akan
mengganggu tampilan fokus monitor.
Networking
Koneksi Internet DSL memang menawarkan kecepatan yang terbilang
memuaskan. Harga penawaran paketnya beragam, dapat disesuaikan dengan
kebutuhan. Namun, masalah pun juga tidak terlepas darinya. Dan bukan hal yang
mudah untuk membuat sebuah Internet connection yang bebas dari masalah.
11. Router Hang, dan Perlu Direstart.
Permasalahan: Awalnya, saat instalasi router, hal ini tidak pernah
terjadi. Namun belakangan ini, sering kali router hang dan perlu di-restart
untuk mendapat koneksi Internet pada PC yang terhubung dengan router.
Solusi: Bahkan dengan konfigurasi terbaik sekalipun, router tetap saja
bisa mengalami hang. Biasanya hal ini disebabkan terlalu banyak permintaan
koneksi pada waktu yang bersamaan. Dan selama ini, satu-satunya cara
mengatasinya adalah dengan restart router (mematikannya dan kemudian
menghidupkannya kembali).
Langkah 1: Sekiranya produsen router telah menyediakan update firmware,
Anda bisa mencobanya untuk mengupdate firmware untuk memperbaiki proses routing
dan mencegah crash pada router.
Langkah 2: Anda dapat melakukan tindakan pencegahan. Hal semacam ini
juga bisa disebabkan karena virus, juga spyware yang menyerang PC. Jalankan
antivirus dan antispyware yang telah ter-update, untuk mengecek masing-masing
PC.
Langkah 3: Perhatikan aplikasi yang terinstal pada tiap PC client router
tersebut. Terutama beberapa aplikasi file sharing Peer to Peer (P2P). Aplikasi
semacam ini juga dapat menyebabkan hal tersebut. Jika tidak dikonfigurasikan
dengan baik, software P2P bisa saja membuka sharring permission-nya, sehingga
jika request terlalu banyak otomatis akan membebani kerja router Anda.
12. Koneksi dengan Wi-Fi Kadang Terputus.
Permasalahan: Koneksi network dengan menggunakan Wi-Fi, sesekali
terputus secara tiba-tiba. Tanpa sebab yang jelas. Hal ini sesekali terjadi
pada notebook Centrino yang sudah dilengkapi dengan koneksi Wi-Fi.
Solusi: Biasanya ini disebabkan karena power saving mode. Notebook
Centrino secara default membuat fungsi ini enable dengan maksud untuk menghemat
konsumsi baterai. Cara paling mudah adalah dengan menggunakan aplikasi Intel
PROSet (jika tersedia).
Atau melalui properties pada device WI-Fi ethernet, pada Network
Connections. Kemudian pilih Configure. Pada tab Adcanced, terdapat setting
untuk mengoptimalkan konsumsi daya. Ad Hoc Transmit Power, berpengaruh dengan
jarak jangkau. Sedangkan Power Management, akan menyesuaikan dengan kondisi
baterai, dan waktu idle notebook. Dan secara otomatis akan menurunkan konsumsi
listrik dari baterai.
Hal ini, yang kemungkinan menyebabkan koneksi Wi-Fi terputus. Jadi ada
dua alternatif yang dapat dilakukan.
Pilihan 1: Setting posisi maksimal untuk kedua fungsi ini. Apalagi jika
Anda tidak khawatir dengan kapasitas baterai yang tersisa. Karena tersedia
tombol shortcut untuk langsung mematikan fungsi Wi-Fi di kebanyakan notebook
Centrino.
Pilihan 2: Sesuaikan dengan gaya penggunaan notebook Anda. Pelajari
waktu idle penggunaan notebook. Dan mencobanya sesuai dengan kebiasaan
penggunaan sehari-hari. Tentunya Anda tidak ingin koneksi Wi-Fi Anda tiba-tiba
terputus karena waktu idle 5 menit telah terlewati. Padahal Anda hanya
meninggalkan notebook Anda, untuk sekadar ke
kamar kecil ataupun membuat secangkir kopi hangat.
semoga bermanfaat .
Posted by : Nishfu Lailin N.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar